Mengenal Adenomiosis, Komorbid yang Disebut Adiknya Endometriosis

Istilah adenomiosis berasal dari bahasa Yunani adeno- (artinya kelenjar), myo- (artinya otot), dan -osis (artinya kondisi). Adenomiosis adalah suatu kondisi di mana jaringan endometrium tumbuh di dalam otot rahim, kemudian menyebabkan rahim membesar dan nyeri haid hebat. Meski jarang mengancam jiwa, adenomiosis dapat menyebabkan gangguan kualitas hidup pasien.

[Sumber foto: Mayoclinic]

  • Apa perbedaan dan hubungan adenomiosis dengan endometriosis?

Adenomiosis dan endometriosis adalah dua kondisi berbeda yang memiliki kemiripan gejala, keduanya juga sama-sama terkait pertumbuhan abnormal jaringan endometrium dan ketidak-seimbangan hormon. Meski tidak semua pengidap adenomiosis memiliki endometriosis atau sebaliknya, komorbiditas dua kondisi ini sangat sering terjadi. Sebuah studi menunjukan prevalensi endometriosis pada adenomiosis adalah 80.6%, sementara prevalensi adenomiosis pada endometriosis adalah 91.1% [1]

Berikut adalah perbedaan antara kedua kondisi tersebut:

EndometriosisAdenomiosis
Lokasi tumbuhDi bagian luar rahim bahkan mungkin pada organ lainHanya di dalam otot rahim
BentukKista coklat; Lesi di permukaan organ; Lesi di permukaan organ dan susupan ke dalam (DIE)Jaringan endometrium di dalam otot rahim
Teori populer mengenai kemungkinan penyebabMenstruasi retrograde dan disfungsi imun dalam merespon hal tersebutDisfungsi batasan antara endometrium dan miometrium
Dampak pada fertilitas (selain terkait hormon)Sifat peradangan yang membuat tidak kondusif, serta perlengketan yang dapan menyebabkan distorsi atau memblokir saluran-saluran reproduksi [2]Dapat mempersulit perlekatan embrio ke dinding rahim [3]
  • Apa saja gejala adenomiosis?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, umum nya gejala adenomiosis mirip dengan gejala endometriosis, yaitu:

  1. Perdarahan menstruasi yang banyak atau berkepanjangan
  2. Nyeri dan kram yang parah saat menstruasi
  3. Nyeri panggul kronis
  4. Nyeri saat berhubungan seksual

Selain itu, gejala yang spesifik pada adenomiosis adalah terjadinya pembengkakkan rahim dan rasa mengganjal di bagian perut sekitar rahim. Dalam beberapa kasus, adenomiosis tidak menunjukan gejala dan terdeteksi ketika pasien mengalami isu infertilitas. [4]

  • Apa kemungkinan penyebab adenomiosis?

Meski penyebab pasti adenomiosis tidak diketahui, namun ada beberapa teori kemungkinan penyebab kondisi ini terjadi [5], yaitu:

  1. Mikrotrauma: Cedera kecil atau kerusakan pada area pertemuan lapisan rahim dengan lapisan otot.
  2. Berkembangnya sifat invasif: Lapisan rahim tumbuh lebih dalam ke lapisan otot dari yang seharusnya.
  3. Perubahan kerja sel induk (stem cell): Sel induk di lapisan otot rahim berubah menjadi sel lapisan (lining cells).
  4. Pengaruh hormonal: Ketidakseimbangan hormon reproduksi dan hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari dapat menyebabkan berkembangnya lesi adenomiotik.
  5. Perkembangan rahim yang tidak normal: Modifikasi genetik dan epigenetik dapat mempengaruhi pertumbuhan normal dan struktur rahim, sehingga berkontribusi terhadap adenomiosis.

Terlepas dari penyebab yang mendasarinya, pertumbuhan adenomiosis berhubungan erat dengan sirkulasi estrogen dalam tubuh. [4]

  • Bagaimana proses diagnosis adenomiosis?

Selain evaluasi gejala, diagnosis adenomiosis membutuhkan tahapan-tahapan lebih lanjut karena kemiripan gejala dengan kondisi endometriosis maupun mioma. Beberapa proses lanjutan yang mungkin perlu dilalui pasien adalah:

  1. Pemeriksaan area panggul untuk mengecek pembengkakan rahim;
  2. Pelaksanaan imaging rahim dengan MRI atau USG, mungkin juga dengan metode sonohysterography dimana larutan garam disuntikkan melalui tabung kecil ke dalam rahim saat USG; dan/atau
  3. Biopsi jaringan endometrium.

[4]

  • Apa saja opsi penanganan adenomiosis?

Meski belum ada penanganan yang dapat menyembuhkan adenomiosis, ada berbagai pilihan pengobatan yang tersedia untuk membantu meringankan gejala. Pilihan pengobatan tergantung pada faktor-faktor seperti tingkat keparahan gejala, kedekatan dengan menopause, keinginan untuk hamil di masa depan, dan hasil pengobatan sebelumnya.

Perawatan umum termasuk:

  1. Intervensi hormonal seperti sistem intrauterin (IUS) dan kontrasepsi hormonal
  2. Obat-obatan non-hormonal seperti asam traneksamat untuk mengurangi atau menghentikan menstruasi atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).

Jika pendekatan ini tidak efektif, pilihan pembedahan dapat dipertimbangkan, seperti histerektomi (pengangkatan rahim) atau ablasi endometrium (penghancuran lapisan rahim). [6]

Mengingat sifatnya yang berhubungan erat dengan hormon estrogen, adenomiosis sering kali sembuh dengan sendirinya setelah menopause ketika periode menstruasi berhenti.

Pilihan penanganan perlu didiskusikan dengan dokter, dengan mempertimbangkan keadaan individu, preferensi, dan potensi dampaknya terhadap kesuburan dan kualitas hidup pengidap secara keseluruhan.

Referensi:

[1] Leyendecker, G., Bilgicyildirim, A., & Inacker, M. et, al. (2014). Adenomyosis and endometriosis. re-visiting their association and further insights into the mechanisms of auto-traumatisation. an MRI study. Archives of Gynecology and Obstetrics, 291(4), 917–932. https://doi.org/10.1007/s00404-014-3437-8 

[2] Macer, M. L., & Taylor, H. S. (2012). Endometriosis and infertility: A review of the pathogenesis and treatment of endometriosis-associated infertility. Obstetrics and Gynecology Clinics of North America, 39(4), 535–549. https://doi.org/10.1016/j.ogc.2012.10.002

[3] Harada, T., Khine, Y. M., & Kaponis, A. et, al. (2016). The impact of adenomyosis on women’s fertility. Obstetrical & Gynecological Survey, 71(9), 557–568. https://doi.org/10.1097/ogx.0000000000000346 

[4] Mayo Foundation for Medical Education and Research. (n.d.). Adenomyosis. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/adenomyosis/diagnosis-treatment/drc-20369143 

[5] Zhai, J., Vannuccini, S., Petraglia, F., & Giudice, L. C. (2020). Adenomyosis: Mechanisms and pathogenesis. Seminars in Reproductive Medicine, 38(02/03), 129–143. https://doi.org/10.1055/s-0040-1716687[6] NHS. (n.d.). Adenomyosis. NHS choices. https://www.nhs.uk/conditions/adenomyosis/

Tak Perlu Bingung Lagi!
Ukur Tingkat Kondisi Endometriosis Anda Disini