Di tengah rasa lelah dan frustrasi menghadapi nyeri yang datang setiap bulan, wajar kalau endosister mencari berbagai cara untuk merasa lebih baik. Salah satu tren yang sering muncul di media sosial adalah detox: minum jus hijau, puasa beberapa hari, atau mengonsumsi suplemen mahal yang katanya bisa “membersihkan” tubuh dari racun.
Tapi… benarkah tubuh kita kotor sehingga perlu dibersihkan? Dan apakah detox bisa membantu menghambat endometriosis? Atau justru ada cara lain yang lebih aman dan realistis: low-tox?
Apa Itu Detox dan Low-tox?
Detox
Dalam versi populer, detox berarti “mengeluarkan racun” dengan cara tertentu, seperti minum jus sayur-buah, puasa, sauna, atau mengonsumsi pil dan teh khusus.
Faktanya, tubuh kita sudah punya sistem detoks alami yang super canggih:
- Hati memecah racun
- Ginjal menyaring limbah
- Kulit mengeluarkan keringat
- Paru-paru membuang karbon dioksida
Metode detox instan biasanya tidak terbukti membersihkan tubuh dari racun tertentu. Efek “lebih segar” yang dirasakan seringkali datang karena mengurangi gula, alkohol, atau makanan olahan—bukan karena racun keluar lewat jus.
Low-tox
Beda dari detox yang sifatnya singkat, low-tox adalah gaya hidup untuk mengurangi paparan zat yang bisa mengganggu hormon (endocrine disruptors) atau memicu peradangan.
Contohnya:
- Menghindari plastik sekali pakai yang mengandung BPA
- Memilih produk perawatan tubuh bebas paraben & phthalates
- Mengurangi makanan olahan dan memilih bahan segar
Kenapa Racun Lingkungan Bisa Berpengaruh ke Endometriosis?
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan bahan kimia seperti BPA, dioxin, dan phthalates dapat memengaruhi kadar hormon estrogen, meningkatkan oxidative stress, dan memperburuk peradangan—semua hal ini punya peran dalam perkembangan endometriosis.
Misalnya, penelitian menemukan bahwa paparan dioxin pada hewan bisa memicu pertumbuhan jaringan mirip endometrium di luar rahim. Studi pada manusia memang lebih kompleks, tapi trennya menunjukkan bahwa mengurangi paparan bahan-bahan ini bisa menjadi langkah pencegahan yang masuk akal.
Detox vs. Low-tox: Mana yang Lebih Efektif?
Detox cepat
- Efek jangka pendek, biasanya hanya membuat tubuh terasa “ringan” sementara.
- Tidak ada bukti ilmiah bahwa detox instan bisa menghentikan atau membalikkan perkembangan endometriosis.
- Bisa berisiko jika dilakukan ekstrem (misalnya hanya minum jus selama berhari-hari).
Low-tox
- Pendekatan jangka panjang yang lebih realistis dan aman.
- Membantu mengurangi paparan pemicu hormonal dan inflamasi setiap hari.
- Memberi “lingkungan tubuh” yang kurang mendukung perkembangan jaringan endometriosis.
Tips Low-tox yang Aman untuk Endosister
- Gunakan wadah kaca atau stainless untuk makanan dan minuman.
- Kurangi konsumsi makanan kaleng untuk menghindari BPA.
- Pilih skincare dan pembersih rumah yang fragrance-free dan bebas bahan pengganggu hormon.
- Perbanyak sayur dan buah segar, pilih organik jika memungkinkan.
- Hindari asap rokok dan polusi sebisa mungkin.
Kesimpulan
Endometriosis adalah kondisi kompleks yang membutuhkan strategi berlapis: pengobatan medis, pola makan antiinflamasi, dan gaya hidup sehat. Detox instan mungkin membuat tubuh terasa “fresh” sesaat, tapi tidak terbukti menghambat endometriosis.
Sebaliknya, low-tox living bisa jadi salah satu langkah cerdas untuk jangka panjang—bukan untuk menggantikan terapi medis, tapi untuk membantu tubuh bekerja dalam kondisi yang lebih bersahabat.
💛 Ingat, endosister, perubahan kecil yang konsisten sering kali lebih kuat dampaknya dibanding langkah besar yang hanya sebentar.
Referensi
- Dutta S, Banu SK, Arosh JA. Endocrine disruptors and endometriosis. Reprod Toxicol. 2023 Jan;115:56-73. doi: 10.1016/j.reprotox.2022.11.007. Epub 2022 Nov 24. PMID: 36436816.
- Wieczorek, K., Szczęsna, D., & Jurewicz, J. (2022). Environmental Exposure to Non-Persistent Endocrine Disrupting Chemicals and Endometriosis: A Systematic Review. International Journal of Environmental Research and Public Health, 19(9), 5608. https://doi.org/10.3390/ijerph19095608
- Nierengarten, M. B. (2020, November 13). Are endocrine-disrupting chemicals linked to endometriosis?. Contemporary OB/GYN. https://www.contemporaryobgyn.net/view/are-endocrine-disrupting-chemicals-linked-endometriosis