Endometriosis adalah suatu kondisi kompleks yang dapat berkaitan dengan beragam penyakit komorbiditas. Meski belum diketahui pasti penyebab serta hubungan antara endometriosis dan berbagai kondisi medis yang menyertainya, beberapa tenaga medis menyebut penyakit ini sebagai penyakit seluruh tubuh (whole-body disease) karena dampaknya yang luas. [1]
Baca juga: Mengenal jenis-jenis komorbiditas yang mungkin menyertai Endometriosis dan gejalanya https://endometriosis-indonesia.id/mengenal-jenis-jenis-komorbiditas-yang-mungkin-menyertai-endometriosis-dan-gejalanya/
Berikut adalah beberapa hal yang mungkin menjadi alasan mengapa endometriosis dapat terkait dengan berbagai penyakit komorbid:
- Inflamasi (peradangan) dan disfungsi sistem kekebalan tubuh
Endometriosis melibatkan pertumbuhan jaringan yang menyerupai endometrium di luar rahim, yang menyebabkan inflamasi kronis di area yang terdapat lesi. Inflamasi kronis ini berkaitan erat dengan disfungsi sistem respon kekebalan tubuh dan berkontribusi pada berbagai penyakit komorbid [2]
- Ketidakseimbangan hormon
Ketidakseimbangan hormon, terutama estrogen dan progesteron, berperan penting dalam progresivitas endometriosis. Ketidakseimbangan hormonal ini juga dapat berkontribusi pada pengembangan kondisi lain seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan adenomiosis, yang sering ditemukan bersamaan dengan endometriosis. [3]
- Keterlibatan neurobiologi
Endometriosis dapat melibatkan serat saraf dan menyebabkan nyeri panggul kronis. Nyeri kronis ini dapat menyebabkan sensitisasi sentral, di mana sistem saraf menjadi lebih sensitif, meningkatkan sinyal nyeri sehingga berhubungan dengan komorbid seperti nyeri panggul kronis, dysmenorrhea, dyspareunia, and dyschezia. [4] Selain itu, penelitian menyimpulkan bahwa perubahan neurobiologis yang terlihat pada pasien dengan endometriosis kemungkinan besar melibatkan wilayah otak yang tidak hanya berhubungan dengan pemrosesan rasa sakit tetapi juga dengan emosi, kognitif, dan pengaturan diri sehingga juga berdampak pada komorbid yang terkait kesehatan mental. [5]
- Faktor genetik
Faktor genetik tertentu dicurigai dapat membuat individu rentan terhadap endometriosis dan penyakit komorbidnya. Pada studi epidemiologis dan genomik, endometriosis memiliki hubungan genetik dengan nyeri, gangguan saluran pencernaan, dan gejala yang berhubungan dengan darah, sehingga menunjukkan adanya jalur biologis (biological pathway) yang sama dengan penyakit-penyakit komorbid tersebut. Selain itu, secara genetik ditemukan juga hubungan sebab-akibat antara endometriosis dan kanker ovarium. [6]
- Faktor kesamaan risiko (shared risk factor)
Endometriosis dan penyakit penyerta sering memiliki faktor risiko yang sama. Misalnya, obesitas, gaya hidup tidak aktif, dan pola makan tertentu dapat meningkatkan risiko endometriosis serta komorbid-nya. [3]
- Gejala yang berkaitan dan tumpang tindih (overlap)
Beberapa penyakit penyerta endometriosis memiliki gejala yang serupa, sehingga diagnosis dan penanganannya bisa menjadi sulit. Misalnya, nyeri panggul kronis adalah gejala umum pada endometriosis, namun nyeri ini juga dapat terjadi pada kondisi seperti sistitis interstisial/sindrom kandung kemih nyeri (IC/PBS) dan sindrom iritasi usus besar (IBS), yang menyebabkan kebingungan diagnostik dan tumpang tindihnya komorbiditas. [3]
Sumber:
[1] MacMillan, C. (2023, August 17). Endometriosis is more than just “painful periods.” Yale Medicine. https://www.yalemedicine.org/news/endometriosis-is-more-than-painful-periods
[2] Vargas, E., Aghajanova, L., & Gemzell-Danielsson, K., et al. (2020). Cross-disorder analysis of endometriosis and its comorbid diseases reveals shared genes and molecular pathways and proposes putative biomarkers of endometriosis. Reproductive BioMedicine Online, 40(2), 305–318. https://doi.org/10.1016/j.rbmo.2019.11.003
[3] Kvaskoff, M., Mu, F., & Terry, K. L., et al. (2015). Endometriosis: A high-risk population for major chronic diseases? Human Reproduction Update, 21(4), 500–516. https://doi.org/10.1093/humupd/dmv013
[4] Ping, Z., Wen, Z., & Jinhua, L. et, al. (2019). Research on central sensitization of endometriosis-associated pain: A systematic review of the literature. Journal of Pain Research, Volume 12, 1447–1456. https://doi.org/10.2147/jpr.s197667
[5] Maulitz, L., Stickeler, E., & Stickel, S. et, al. (2022). Endometriosis, psychiatric comorbidities and neuroimaging: Estimating the odds of an endometriosis brain. Frontiers in Neuroendocrinology, 65, 100988. https://doi.org/10.1016/j.yfrne.2022.100988 [6] McGrath, I. M., Montgomery, G. W., & Mortlock, S. (2023). Genomic characterisation of the overlap of endometriosis with 76 comorbidities identifies pleiotropic and causal mechanisms underlying disease risk. Human Genetics, 142(9), 1345–1360. https://doi.org/10.1007/s00439-023-02582-w