Merasa Diabaikan Dokter? Ini Strategi Konsultasi Gejala Endometriosis

Banyak EndoSister yang berbagi cerita: saat konsultasi dengan dokter, mereka sering merasa tidak didengar, diremehkan, atau dianggap “berlebihan”. Situasi ini bisa sangat melelahkan, apalagi jika kita sudah menunggu lama untuk mendapat waktu konsultasi. Namun di sisi lain, kita juga perlu memahami bahwa dokter berhadapan dengan banyak pasien, sistem kesehatan sering kali membuat mereka kewalahan, dan keterbatasan waktu bisa membuat percakapan menjadi singkat.

Hambatan ini bukan hanya soal dokter atau pasien semata. Pasien sering kali datang dengan rasa cemas, kesulitan menjelaskan gejala secara runtut, atau merasa takut jika pertanyaan mereka dianggap remeh. Sementara itu, tenaga kesehatan juga membawa keterbatasan: kurangnya awareness soal endometriosis, terbatasnya durasi konsultasi, hingga tekanan dari sistem layanan kesehatan yang padat. Kombinasi faktor ini membuat komunikasi menjadi tidak seimbang.

Maka, bagaimana cara agar suara kita bisa lebih didengar, tanpa membuat dokter tersinggung atau diri kita merasa kecil?

Hambatan yang Sering Terjadi

  • Kurangnya awareness tentang endometriosis: Banyak tenaga kesehatan yang belum terbiasa menangani atau mengenali kompleksitas gejalanya.
  • Keterbatasan waktu konsultasi: Dokter harus membagi perhatian dengan banyak pasien dalam waktu singkat.
  • Bahasa & cara penyampaian pasien: Rasa sakit yang “abstrak” sering sulit dijelaskan, apalagi kalau disampaikan dengan bahasa emosional.
  • Pasien merasa cemas atau minder: Kecemasan atau rasa trauma bisa membuat kita lebih pasif atau, sebaliknya, defensif.

Tips Agar Lebih Didengar di Ruang Konsultasi

  • Siapkan catatan gejala
    Catat kapan, di mana, dan seberapa parah rasa sakit muncul. Data sederhana (misalnya 1–10 skala nyeri) sering lebih efektif daripada deskripsi “rasanya sakit banget”.
  • Gunakan bahasa yang spesifik & faktual
    Alih-alih “sakitnya nggak karuan”, coba jelaskan “nyeri tajam di perut kiri bawah selama 5 hari, intensitas 8/10, tidak berkurang dengan obat pereda biasa”.
  • Bawa riwayat medis atau hasil pemeriksaan sebelumnya
    Ini membantu dokter melihat pola dan mengurangi risiko salah persepsi.
  • Ajak pendamping bila perlu
    Kehadiran orang lain bisa memberi dukungan emosional sekaligus memperkuat validasi cerita pasien.
  • Berani bersikap asertif
    Menghormati dokter bukan berarti harus pasif. Tanyakan bila ada hal yang belum jelas, minta penjelasan ulang, dan utarakan kekhawatiran secara tenang. Tidak apa-apa untuk mengulang atau menegaskan: “dokter, hal ini penting bagi saya, bolehkah kita bahas lebih detail?”
  • Ingat hak pasien
    Bila setelah semua usaha komunikasi dokter tetap tidak mendengarkan, meremehkan, atau menolak mempertimbangkan opsi pengobatan, itu tandanya bukan sister yang salah. Artinya, sudah saatnya mempertimbangkan untuk mencari dokter lain.

Menjadi Smart Patient

Kita tidak bisa mengontrol sistem kesehatan yang sering terburu-buru, atau memastikan setiap dokter langsung memahami kompleksitas endometriosis. Namun kita bisa mengontrol bagaimana kita menyiapkan diri: datang dengan catatan yang jelas, menyampaikan cerita dengan percaya diri, dan berani mencari second opinion bila perlu.

Inilah alasan komunitas Endometriosis Indonesia ada, agar sister bisa menjadi “smart patient” — pasien yang aktif, terinformasi, dan berani mengambil peran dalam proses perawatan. Smart patient bukan berarti tahu segalanya, tapi tahu bagaimana bertanya, bagaimana menyampaikan gejala dengan efektif, dan kapan harus memperjuangkan hak untuk didengar.

Dengan begitu, kita tidak lagi merasa kecil, karena kita tahu suara kita sah untuk didengar.

Endometriosis adalah perjalanan panjang, dan komunikasi dengan dokter hanyalah salah satu bagian dari perjalanan itu. Semoga langkah-langkah kecil ini bisa membantu EndoSister merasa lebih didengar, lebih dihargai, dan lebih berdaya di ruang konsultasi.

Referensi:

  • Six effective ways to be your own endo advocate. Endometriosis : Causes – Symptoms – Diagnosis – and Treatment. (2021, March 2). https://www.endofound.org/six-effective-ways-to-be-your-own-endo-advocate
  • The power of good communication. The Endometriosis Network Canada. (n.d.). https://endometriosisnetwork.com/endo-hub/communication-tips-for-navigating-endometriosis
  • Morris, J. (2025, June 9). Avoiding medical gaslighting in endometriosis care. Matilda Health. https://www.matilda.health/blog/language-matters-endometriosis-care
  • Haupt, A., & Johnson, V. by A. D. (2023, September 11). What to do if your doctor isn’t listening to you. Time. https://time.com/6312720/what-to-do-if-your-doctor-isnt-listening-to-you
  • Thompson, Z. (2021, May 17). How to be your own best advocate when you have a chronic illness. SELF. https://www.self.com/story/checking-in-chronic-illness-advocate

Tak Perlu Bingung Lagi!
Ukur Tingkat Kondisi Endometriosis Anda Disini