Lebih dari Sekadar Nyeri Haid: Terapi Pendukung Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang menyerupai lapisan dalam rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim. Jaringan ini tetap bereaksi terhadap hormon siklus menstruasi sehingga dapat menimbulkan peradangan dan nyeri panggul kronis. Banyak perempuan menggambarkan rasa sakit ini sebagai sesuatu yang “melumpuhkan”, bukan sekadar nyeri haid biasa. Kondisi ini tentunya dapat menyebabkan kelelahan, nyeri saat berhubungan seksual, hingga gangguan kesuburan. Sehingga, kualitas hidup, produktivitas, aktivitas sosial, dan kesehatan mental sering ikut terpengaruh.

Meskipun terapi medis utama, yaitu obat hormonal dan pembedahan, merupakan fondasi penanganan endometriosis, beberapa Endosisters masih merasakan gejala meskipun sudah menjalani terapi tersebut. Karena itu, terapi pendukung menjadi bagian penting dari pendekatan holistik. Terapi pendukung tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengobatan medis, tetapi untuk membantu memperbaiki fungsi sehari-hari, menurunkan intensitas nyeri, serta meningkatkan kualitas hidup. 

Namun, sangat penting untuk diingat bahwa riset mengenai sebagian besar terapi pendukung untuk endometriosis masih terbatas. Maka dari itu, selalu diskusikan rencana terapi pendukung apapun dengan dokter atau tim kesehatan. Jika Endosisters ingin mencoba terapi pendukung, pastikan Endosisters ditangani oleh praktisi yang terpercaya dan terlatih, ya.

Jenis-Jenis Terapi Pendukung Endometriosis

Modifikasi Gaya Hidup

Nutrisi & Pola Makan

      Endometriosis berkaitan erat dengan peradangan / inflamasi. Itulah sebabnya, pola makan anti-inflamasi banyak diteliti sebagai terapi pendukung. Beberapa penelitian menemukan bahwa konsumsi sayuran hijau, buah, biji-bijian utuh, dan lemak sehat (seperti omega-3) dapat berkontribusi menurunkan proses inflamasi dalam tubuh. 

      Sebaliknya, makanan yang sebaiknya dibatasi antara lain makanan ultra processed, gula berlebih, dan lemak trans karena dapat meningkatkan peradangan. Perlu dicatat, belum ada “diet khusus endometriosis” yang terbukti dapat menyembuhkan. Namun, pola makan anti-inflamasi dapat menjadi langkah aman untuk mendukung dalam mengelola gejala sehari-hari (ACOG, NICE).

      Aktivitas Fisik

        Olahraga intensitas rendah hingga sedang, seperti yoga, pilates, stretching panggul, atau jalan cepat, dapat meningkatkan aliran darah, melemaskan otot yang tegang, serta meningkatkan hormon endorfin yang berperan sebagai pengurang nyeri alami. WHO dan NICE menekankan bahwa aktivitas fisik adalah bagian penting dari manajemen nyeri kronis. Kuncinya adalah memilih gerakan yang tidak memicu nyeri dan dilakukan secara konsisten.

        Manajemen Stres

          Stres dapat memperburuk persepsi nyeri melalui mekanisme hormon stres. Mindfulness, meditasi, dan relaksasi terbukti membantu menurunkan sensitivitas nyeri pada penderita nyeri kronis. Pendekatan ini mendapat dukungan WHO dalam guideline manajemen nyeri kronis yang berfokus pada aspek biopsikososial.

          Terapi Pelvis & Fisioterapi

            Banyak Endosisters mengalami ketegangan pada otot dasar panggul akibat respons tubuh terhadap nyeri kronis. Ketegangan ini dapat menciptakan “lingkaran setan” yaitu: 

            Nyeri → otot menegang → nyeri semakin kuat.

            Fisioterapi dasar panggul membantu memutus lingkaran tersebut. Bentuk terapinya bisa berupa latihan relaksasi otot, pijat myofascial, biofeedback, hingga stretching panggul yang terarah. NICE memasukkan fisioterapi panggul sebagai rekomendasi untuk nyeri panggul kronis karena manfaatnya yang cukup konsisten pada fungsi dan kenyamanan pasien. 

            Pendekatan Komplementer (dengan bukti ilmiah)

            1. Akupunktur

              Sejumlah uji klinis menunjukkan akupuntur dapat membantu mengurangi nyeri melalui pelepasan endorfin dan modulasi jalur saraf nyeri. Namun, kualitas dan konsistensi penelitian bervariasi, sehingga hasil pada masing-masing individu berbeda. Penting untuk memastikan praktisi bersertifikat dan dengan rekomendasi dokter.

              1. Heat Therapy

              Kompres hangat atau penggunaan heating pad adalah salah satu terapi pendukung sederhana tetapi cukup efektif dan aman untuk meredakan nyeri haid dan nyeri otot, sehingga direkomendasikan oleh berbagai penelitian.

              1. Suplemen

              Selalu konsultasikan sebelum mengonsumsi suplemen karena dapat berinteraksi dengan obat medis.

              • Omega-3: bukti moderat menunjukkan dapat mengurangi peradangan dan nyeri.
              • Kurkumin: beberapa penelitian awal menunjukkan potensi, tetapi bukti masih terbatas dan belum konsisten.
              1. Dukungan Psikologis

              Endometriosis tidak hanya menyerang tubuh, tetapi juga pikiran dan emosi. Nyeri kronis, perjalanan diagnosis dan terapi yang panjang, serta dampaknya pada aktivitas dapat memicu kecemasan atau depresi. WHO menekankan pentingnya pendekatan biopsikososial dalam manajemen nyeri kronis, termasuk mengatasi dampak emosional dan sosial.

              Pendekatan psikologis yang terbukti efektif antara lain:

              • CBT (Cognitive Behavioral Therapy)
              • Konseling individual
              • Support group dengan sesama Endosisters

              Tetapi, bagaimana sih terapi pendukung bekerja? 

              Secara sederhana, terapi pendukung membantu dengan berbagai cara, seperti:

              • Menurunkan inflamasi
              • Merilekskan otot panggul
              • Menurunkan hormon stres
              • Meningkatkan kualitas tidur
              • Memperbaiki coping dan kualitas hidup secara keseluruhan

              Analogi sederhananya: bila peradangan dan stres adalah “api”, maka terapi pendukung membantu mengurangi “bahan bakarnya”.

              Bukti Ilmiah Singkat:

              • ACOG menekankan perlunya pendekatan multimodal dalam manajemen endometriosis.
              • NICE merekomendasikan fisioterapi, aktivitas fisik, dukungan emosional, dan beberapa terapi komplementer tertentu untuk nyeri panggul kronis.
              • WHO menekankan pendekatan biopsikososial dalam manajemen nyeri kronis, termasuk mindfulness, aktivitas fisik, dan dukungan psikologis.
              • Studi-studi lain menunjukkan pola makan anti-inflamasi, omega-3, akupunktur, dan teknik relaksasi memiliki potensi manfaat, dengan kualitas bukti bervariasi.

              Cara Memilih Terapi Pendukung & Tips 

              Pertimbangkan gejala dominan, kenyamanan pribadi, biaya, serta kondisi medis lainnya. Diskusikan selalu dengan dokter atau fisioterapis.

              • Mulai dari satu kebiasaan kecil
              • Catat pola nyeri (pain diary)
              • Evaluasi berkala bersama tenaga kesehatan

              Endometriosis adalah kondisi nyata dan kompleks, bukan “sekadar nyeri haid”. Namun melalui kombinasi terapi medis dan terapi pendukung, banyak perempuan dapat menjalani hidup yang lebih nyaman dan bermakna. Cari komunitas, dapatkan dukungan emosional, dan jangan ragu meminta bantuan profesional. Endosisters dapat mengingat terapi pendukung endometriosis dengan akronim E.A.S.E, yaitu:

              • E – Exercise ringan
              • A – Anti-inflammatory diet
              • S – Stress reduction
              • E – End pelvic tension (fisioterapi panggul)

              Referensi

              1. ACOG Committee on Practice Bulletins Gynecology. Management of endometriosis. Obstet Gynecol. 2010;116(1):223–36.
              2. National Institute for Health and Care Excellence (NICE). Endometriosis: diagnosis and management (NG73). London: NICE; 2017 [Updated 2024].
              3. National Institute for Health and Care Excellence (NICE). Chronic pain (primary and secondary) in over 16s: assessment and management (NG193). London: NICE; 2021.
              4. Neri LCL, Quintiero F, Fiorini S, Guglielmetti M, Ferraro OE, Tagliabue A, et al. Diet and endometriosis: An umbrella review. Foods. 2025 Jun 13;14(12):2087. doi: 10.3390/foods14122087. 
              5. Missmer SA, Chavarro JE, Malspeis S, Bertone-Johnson ER, Hornstein MD, Spiegelman D, et al. A prospective study of dietary fat consumption and endometriosis risk. Hum Reprod. 2010 Jun;25(6):1528-35. doi: 10.1093/humrep/deq044. 
              6. Iqbal N, Nawaz S, Khan W, Ghafoori R, Ibbad M, Rathore O, et al. Effectiveness of mindfulness-based stress reduction programs on chronic pain, quality of life, and psychological well-being in patients with chronic pain. Journal of Population Therapeutics and Clinical Pharmacology. 2024;31(8), 3064-71. doi: 10.53555/vr3qjj11
              7. Lund I, Lundeberg T. Is acupuncture effective in the treatment of pain in endometriosis?. J Pain Res. 2016 Mar 24;9:157-65. doi: 10.2147/JPR.S55580. 
              8. Jo J, Lee SH. Heat therapy for primary dysmenorrhea: A systematic review and meta-analysis of its effects on pain relief and quality of life. Sci Rep. 2018 Nov 2;8(1):16252. doi: 10.1038/s41598-018-34303-z.

              Disusun oleh:

              • dr. Vita Silvana, Sp.OG, Subsp.FER, Staf Divisi Immunoendokrinologi Reproduksi, Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – RS Universitas Indonesia
              • Amelia Dhiaulhaq, Mahasiswi Pendidikan Profesi Dokter FKUI

              Artikel ini merupakan kerjasama antara komunitas Endometriosis Indonesia dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

              Tak Perlu Bingung Lagi!
              Ukur Tingkat Kondisi Endometriosis Anda Disini