Terapi Progesteron untuk Penanganan Endometriosis

Endometriosis adalah kondisi peradangan kronis, yang ditandai dengan pertumbuhan jaringan mirip endometrium di luar rahim. Kondisi ini mempengaruhi sekitar 5-10% wanita usia reproduktif dan dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk nyeri panggul, dismenore, dan infertilitas. Terapi hormonal, khususnya penggunaan progesteron dan turunannya (progestin), adalah pendekatan pengobatan umum untuk mengelola endometriosis. Artikel ini menjelaskan alasan di balik penggunaan progesteron sebagai terapi hormonal untuk kondisi ini.

Sumber foto: Freepik

Mekanisme Kerja

Progesteron dan progestin memiliki beberapa mekanisme yang bermanfaat dalam pengobatan endometriosis:

  1. Penekanan Produksi Estrogen:
    Endometriosis adalah penyakit yang bergantung pada estrogen, yang berarti estrogen mendorong pertumbuhan jaringan mirip endometrium. Progesteron membantu melawan efek ini dengan menghambat sekresi hormon pelepas gonadotropin (GnRH), yang pada gilirannya mengurangi produksi hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon luteinizing (LH). Sehingga menghasilkan penurunan kadar estrogen di dalam tubuh dan membatasi pertumbuhan lesi endometriosis.
  2. Induksi Anovulasi:
    Progesteron dapat memicu anovulasi (ketiadaan ovulasi), yang kemudian mengurangi kadar estrogen dan membantu menstabilkan lingkungan hormonal, sehingga menekan pertumbuhan jaringan endometriosis.
  3. Efek Anti-Inflamasi:
    Progestin telah terbukti mengurangi peradangan yang terkait dengan endometriosis. Hormon ini dapat menurunkan kadar sitokin pro-inflamasi dalam cairan peritoneal (rongga perut), yang seringkali meningkat pada wanita dengan endometriosis. Fungsi anti-inflamasi ini dapat meredakan nyeri dan gejala lain yang terkait dengan kondisi ini.
  4. Inhibisi Angiogenesis:
    Angiogenesis, yaitu pembentukan pembuluh darah baru, adalah salah satu faktor pertumbuhan lesi endometriosis. Progesteron dapat menghambat angiogenesis, sehingga membatasi pasokan darah ke lesi tersebut dan mengurangi ukuran serta gejala terkait.
  5. Induksi Apoptosis:
    Progesteron dapat mendorong apoptosis (kematian sel) pada sel-sel endometriotis, yang membantu mengurangi ukuran dan jumlah lesi.
Sumber foto: Freepik

Beberapa Jenis Progestin yang Dapat Digunakan dalam Terapi Endometriosis

Berikut beberapa jenis progestin yang umum digunakan dalam pengobatan endometriosis, terutama di Indonesia. Informasi ini bertujuan untuk membantu memahami pilihan terapi hormonal yang tersedia dan bagaimana masing-masing progestin dapat berkontribusi dalam pengelolaan gejala endometriosis.

ProgestinSediaanMekanisme KerjaHighlight
DienogestTablet oralMenekan produksi estrogen, menghambat pertumbuhan jaringan endometrium, efek anti-inflamasi.Mengatasi nyeri panggul yang terkait dengan endometriosis dan memiliki sifat anti-inflamasi.
NorethisteroneTablet oralMenghambat ovulasi, mengurangi kadar estrogen, menstabilkan jaringan endometrium.Menstabilkan lapisan endometrium dan meredakan nyeri.
DrospirenoneTablet oral, kontrasepsi kombinasiMenghambat ovulasi, memiliki sifat anti-androgenik dan antimineralokortikoid, mengurangi peradangan.Sifat anti-mineralocorticoid yang membantu mengurangi retensi cairan serta menstabilkan tekanan darah
DydrogesteroneTablet oralMirip progesteron alami, menstabilkan lapisan endometrium, efek anti-inflamasi.Menstabilkan lapisan endometrium dan meredakan nyeri.
LevonorgestrelTablet oral, IUDMenekan ovulasi, mengurangi pertumbuhan jaringan endometrium, efek anti-inflamasi.Dapat sekaligus berfungsi sebagai kontrasepsi.

Progestin ini dapat dipilih berdasarkan kebutuhan individu pasien, profil efek samping, dan tujuan pengobatan spesifik. Selalu berkonsultasi dengan dokter dalam menentukan penanganan yang tepat bagi sister, ya!

Tantangan dan Pertimbangan

Meskipun terdapat manfaat dari terapi progesteron, beberapa endowarriors mungkin mengalami resistensi progesteron, di mana jaringan endometrium tidak merespons dengan baik terhadap pengobatan progesteron. Studi terakhir menunjukan hal ini dapat menyebabkan kegagalan pengobatan pada sekitar sepertiga wanita dengan endometriosis. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap resistensi progesteron meliputi:

  • Perubahan Ekspresi Reseptor Progesteron: Perubahan dalam ekspresi reseptor progesteron (PR-A dan PR-B) dalam jaringan endometriotik dapat memengaruhi responsivitas terhadap progesteron.
  • Peradangan Kronis: Peradangan yang persisten dapat mengganggu jalur sinyal hormonal normal, semakin mempersulit pengobatan.

Kesimpulan

Penggunaan progesteron dan turunannya sebagai terapi hormonal untuk endometriosis merupakan pendekatan yang efektif, berkat mekanisme kerjanya yang beragam, termasuk penekanan produksi estrogen, efek anti-inflamasi, dan promosi apoptosis pada jaringan endometriosis. Berbagai jenis progestin, seperti Dienogest, Norethisterone, dan Drospirenone, menawarkan manfaat spesifik sesuai dengan sediaan dan mekanisme kerjanya, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu pasien. Meskipun tantangan seperti resistensi progesteron dapat muncul, penelitian yang terus berlangsung bertujuan untuk meningkatkan hasil pengobatan dan memberikan solusi yang lebih baik bagi wanita yang menderita kondisi ini. Memahami pilihan progestin yang tersedia dan bagaimana masing-masing dapat berkontribusi dalam mengelola gejala endometriosis sangat penting dalam merencanakan terapi yang efektif.

Referensi

Harzif, A. K., Sumapraja, K., Hidayat, S. T., Permadi, W., & Rizal, F. A. (2023). Mengenali Endometriosis: Tidak Semua Nyeri Haid Normal. Himpunan Endokrinologi Reproduksi Dan Fertilitas Indonesia (HIFERI).

HIFERI POGI (2017). Konsensus Tata Laksana Nyeri Endometriosis: Revisi Pertama

European Society of Human Reproduction and Embryology. (2022). Endometriosis. www.eshre.eu/guidelines

Rafique S, Decherney AH. Medical Management of Endometriosis. Clin Obstet Gynecol. 2017 Sep;60(3):485-496. doi: 10.1097/GRF.0000000000000292. PMID: 28590310; PMCID: PMC5794019.

Zhang, P., & Wang, G. (2023). Progesterone resistance in endometriosis: Current evidence and putative mechanisms. International Journal of Molecular Sciences, 24(8), 6992. https://doi.org/10.3390/ijms24086992

Vannuccini S, Clemenza S, Rossi M, Petraglia F. Hormonal treatments for endometriosis: The endocrine background. Rev Endocr Metab Disord. 2022 Jun;23(3):333-355. doi: 10.1007/s11154-021-09666-w. Epub 2021 Aug 17. PMID: 34405378; PMCID: PMC9156507.

Tak Perlu Bingung Lagi!
Ukur Tingkat Kondisi Endometriosis Anda Disini