Endometriosis adalah penyakit peradangan kronis yang dapat menganggu kualitas hidup para penderitanya. Meski advokasi terhadap endometriosis di Indonesia belum maksimal, ada 3 kebijakan yang dapat sister manfaatkan agar hidup bersama endometriosis menjadi lebih mudah.
1. Cuti Haid Selama 2 Hari
Salah satu gejala umum endometriosis adalah nyeri haid kronis. Oleh karena itu, mengoptimalkan istirahat saat mengalami haid adalah hal yang penting bagi endosisters. Cuti haid sendiri adalah hak pekerja perempuan untuk beristirahat saat mengalami menstruasi dan merasakan sakit. Cuti haid diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan (UU Ketenagakerjaan) Nomor 13 Tahun 2003:
- Pasal 81 ayat (1) UU Ketenagakerjaan menyatakan bahwa pekerja perempuan yang sedang haid dan sakit tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua haid.
- Pasal 93 UU Ketenagakerjaan menyatakan bahwa perusahaan tetap wajib membayar karyawan yang sedang cuti haid.
Namun, syarat dan ketentuan pemberian cuti haid tidak diatur dalam UU Ketenagakerjaan, melainkan dalam perjanjian kerja. Perusahaan dapat menetapkan syarat dan ketentuan yang harus dipatuhi karyawan yang ingin mengambil cuti haid. Misalnya, perusahaan mungkin meminta surat keterangan dokter sebagai syarat untuk mengambil cuti haid.
Perusahaan yang melanggar aturan cuti haid dapat dikenakan sanksi pidana paling singkat 1 bulan dan paling lama 4 tahun, atau denda paling sedikit 10 juta Rupiah dan paling banyak 400 juta Rupiah.
2. Pin Prioritas di MRT Jakarta
Pin prioritas di MRT Jakarta adalah fasilitas yang disediakan untuk penumpang yang membutuhkan, seperti ibu hamil, lansia, penyandang disabilitas, dan penderita penyakit kronis. Endometriosis sendiri termasuk penyakit kronis dan bahkan dapat dikategorikan sebagai disabilitas dinamis karena kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi secara optimal dalam kehidupan sehari-hari, meskipun tidak selalu terlihat secara fisik.
Berikut adalah langkah-langkah untuk mendapatkan pin prioritas di MRT Jakarta:
- Hubungi Call Center: Telepon call center MRT Jakarta di nomor 1500-332 dan sampaikan bahwa sister ingin mendaftar untuk mendapatkan pin prioritas. Sister perlu memberikan data diri seperti nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, alamat, jenis dan nomor identitas (KTP/SIM/Paspor), nomor telepon, dan stasiun pengambilan yang diinginkan.
- Ambil Pin di Stasiun: Setelah pendaftaran, tunggu pemberitahuan bahwa pin sister sudah siap diambil, biasanya dalam waktu 2 hari kerja. Pada hari pengambilan, bawa fotokopi identitas dan dokumen pendukung jika diperlukan (misalnya, surat keterangan dokter untuk ibu hamil) ke Loker Station Front Office di stasiun yang dituju antara pukul 13.00 – 23.00 WIB.
- Verifikasi Data: Petugas stasiun akan melakukan verifikasi data dan dokumen yang sister bawa. Jika verifikasi berhasil, sister akan diberikan pin prioritas yang dapat digunakan selama berada di MRT Jakarta.
Keuntungan memiliki pin ini, antara lain:
- Akses ke kursi prioritas di dalam kereta.
- Akses ke pintu penumpang prioritas.
- Memudahkan penggunaan fasilitas seperti elevator
Dengan adanya pin prioritas ini, diharapkan perjalanan penumpang yang membutuhkan dapat menjadi lebih nyaman dan aman.
3. Akses Layanan Kesehatan Jiwa dengan BPJS
Banyak dari sisters sudah menggunakan fasilitas BPJS untuk perawatan endometriosis. Namun, belum banyak yang menggunakan fasilitas tersebut untuk layanan kesehatan jiwa. Dukungan psikologis ini penting, mengingat endometriosis tidak hanya memengaruhi fisik, tetapi juga kesehatan mental, seperti perasaan isolasi, cemas, atau depresi. Dengan memanfaatkan BPJS, endowarriors bisa mendapatkan bantuan profesional tanpa khawatir soal biaya.
Penggunaan BPJS untuk akses ke layanan psikologis, seperti di poli kejiwaan, cukup sederhana dan bermanfaat untuk endowarriors yang membutuhkan dukungan mental. Berikut langkah-langkahnya:
- Konsultasi ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
Mulailah dengan memeriksakan diri di klinik atau puskesmas tempat sister terdaftar sebagai peserta BPJS. Sampaikan keluhan seperti stres, kecemasan, atau gejala psikologis lainnya akibat endometriosis. Dokter FKTP akan mengevaluasi dan, jika diperlukan, memberikan rujukan ke poli kejiwaan di rumah sakit rujukan BPJS. - Mengunjungi Poli Kejiwaan
Setelah mendapat rujukan, sister bisa mendatangi rumah sakit rujukan untuk bertemu dengan psikiater atau tenaga kesehatan lain di poli kejiwaan. Layanan yang tersedia meliputi konsultasi, diagnosa kondisi psikologis, terapi, hingga pemberian obat jika diperlukan.
- Terapi Psikologis atau Konseling
Dalam beberapa kasus, BPJS juga mencakup sesi konseling atau terapi psikologis oleh psikolog yang bekerja sama dengan rumah sakit. Sister bisa meminta jadwal secara rutin jika memerlukan sesi lanjutan.
- Biaya Ditanggung BPJS
Semua layanan di atas ditanggung sepenuhnya oleh BPJS selama Anda mengikuti alur yang ditetapkan (berawal dari FKTP dan rujukan). Pastikan juga kartu BPJS Anda aktif.
Referensi
- Sihotang, T. M. (n.d.). Hak Cuti haid Yang Kerap Dirampas Perusahaan Dari Perempuan. hukumonline.com. https://www.hukumonline.com/berita/a/hak-cuti-haid-yang-kerap-dirampas-perusahaan-dari-perempuan-lt664b6c57bd24e/
- Dunia, J. (2023, January 25). Cara Mendapatkan pin prioritas di MRT Dengan Praktis. kumparan. https://kumparan.com/jendela-dunia/cara-mendapatkan-pin-prioritas-di-mrt-dengan-praktis-1zh9WyHAd6B
- Sims OT, Gupta J, Missmer SA, Aninye IO. Stigma and Endometriosis: A Brief Overview and Recommendations to Improve Psychosocial Well-Being and Diagnostic Delay. Int J Environ Res Public Health. 2021 Aug 3;18(15):8210. doi: 10.3390/ijerph18158210. PMID: 34360501; PMCID: PMC8346066.
- Putri, A. W. (2021, October 18). Cara Dan Syarat Berobat Ke Psikiater Atau Psikolog Menggunakan BPJS. tirto.id. https://tirto.id/cara-dan-syarat-berobat-ke-psikiater-atau-psikolog-menggunakan-bpjs-gks4
