Selama ini, banyak diagnosis endometriosis ditegakkan ketika kista cokelat sudah terlihat jelas saat menjalani USG. Padahal, kista adalah tanda endometriosis yang sudah berkembang cukup lama. Kasus-kasus dengan lesi superfisial dan susup dalam seringkali terlewatkan dalam diagnosis karena tidak mudah ditemukan. Belum lagi kasus tanpa gejala yang baru terdeteksi saat pasien mengalami gangguan kesuburan.
Diagnosis berdasarkan imaging tersebut memang masih memiliki banyak kekurangan. Selain itu opsi diagnosis melalui laparoskopi juga dianggap cukup invasif. Tak heran, berbagai riset dikembangkan untuk mempercepat deteksi endometriosis dengan mudah dan murah. Pada artikel kali ini, kita akan membahas studi deteksi endometriosis melalui pola miRNA yang ada pada air liur.
Inovasi Terbaru: Ziwig EndoTest (Saliva-Based miRNA Test)
Ziwig EndoTest® adalah metode non-invasif yang mendeteksi pola microRNA (miRNA) dari sampel air liur. miRNA adalah kecil molekul pengatur ekspresi gen, dan sel-sel yang terganggu oleh endometriosis akan melepaskan pola miRNA tertentu yang bisa dikenali. Teknologi next-generation sequencing dan AI digunakan untuk mencocokkan jadi “109 miRNA signature” yang sangat khas untuk endometriosis .
Studi besar ENDO‑miRNA (200 wanita) menunjukkan hasil mengagumkan:
- Sensitivitas >97% (kemampuan mendeteksi yang benar-benar punya endometriosis)
- Spesifisitas >93% (kemampuan mengecualikan yang sehat)
- AUC 0.96–0.98, artinya akurasi sangat tinggi
Analisis biayanya juga menunjukkan bahwa penggunaan EndoTest setelah USG bisa jadi strategi yang efektif dan hemat biaya.
Bagaimana Cara Kerjanya?
- Sampel air liur diambil dari pasien.
- Sampel dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.
- Teknologi next-generation sequencing (NGS) digunakan untuk membaca pola microRNA dalam air liur.
- Kecerdasan buatan (AI) kemudian memproses data tersebut untuk menentukan kemungkinan adanya endometriosis.
- Hasil biasanya tersedia dalam waktu sekitar satu minggu.
Tes ini akan cocok banget untuk..
- Para wanita yang belum mengalami gejala tetapi memiliki riwayat endometriosis di keluarga
- Para wanita yang ingin tahu kondisi / risiko endometriosis sebelum mulai rencana besar, misalnya sebelum menikah atau merencanakan kehamilan
- Para wanita yang merasakan nyeri kronis tapi USG belum jelas
- Endosisters yang sedang dalam masa “tenang” misalnya habis melahirkan & menyusui, setelah operasi laparoskopi, atau sedang break dari konsumsi obat hormon jangka panjang, untuk memantau risiko kekambuhan.
Sayangnya untuk saat ini, perlu validasi lebih luas ke berbagai etnis dan negara karena sebagian besar studi masih di Eropa dan berpusat di Prancis. Tes ini sendiri baru tersedia di beberapa negara di Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Selatan.
Dari diagnosis ke penanganan
Ziwig tidak menghentikan misinya hanya sampai pada tahap diagnosis. Penelitian mereka tentang RNA dalam air liur dengan teknologi miRNA artinya membuka celah untuk mengidentifikasi subtipe endometrisosis.
Hal tersebut juga membawa peluang baru untuk mengembangkan terapi yang lebih terarah dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien. Ziwig meyakini bahwa masa depan dunia medis terletak pada perawatan yang dipersonalisasi, dan mereka berkomitmen untuk mewujudkan visi tersebut menjadi kenyataan.
Kesimpulan
Sister, inovasi ini seperti angin segar dalam perjalanan panjang endometriosis. Tanpa menunggu kista, tanpa prosedur invasif, deteksi bisa semakin cepat, dan harapannya perawatan juga bisa lebih tepat waktu.
Kalau suatu hari EndoTest atau metode serupa sudah tersedia di Indonesia, maka tes ini bisa jadi game-changer untuk banyak sister yang selama ini menunggu konfirmasi dengan biaya tinggi dan waktu yang lama. Tapi hingga saat itu tiba, masih banyak hal lain yang bisa sister lakukan: konsultasi rutin, memperkuat manajemen gaya hidup, serta merencanakan bersama dokter. Dan tentu saja, selalu update info inovasi terbaru. Karena sister layak mengetahui pilihan terbaik untuk tubuh dan masa depan ✨
Referensi
- Ziwig. (n.d.). Discover ziwig endotest. https://ziwig.com/en/discover-ziwig-endotest/
- Sumber foto: ADA News